Label

Kamis, 26 Juli 2012

proses sosialisasi




Proses Sosialisasi

Setiap manusia dalam kehidupannya selalu belajar dan berusaha menyesuaikan diri dengan linkungannya. Hal ini terjadi karena manusia merupakan makhluk yang aktif untuk bertindak. Kecerdasan yang dimiliki manusia menjadikan ia harus berfikir bagaimana untuk dapat hidup dalam masyarakat. Manusia belajar tentang nilai-nilai, norma-norma, dan pola-pola perilaku yang ada di masyarakat. Proses tersebut dikenal dengan istilah sosialisasi. Dalam proses tersebut, individu akan mengalami pembentukan kepribadian.
A. Proses Sosialisasi
Manusia sebagai bagian dari anggota masyarakat harus mengenal, mempelajari dan menyesesuaikan diri dengan perilaku yang menjadi harapan masyarakat. Individu mempelajari tata cara hidup bermasyarakat agar tindakannya sesuai dengan nilai-nilai dan norma. Untuk dapat melakukan hal tersebut, maka setiap individu sebagai anggota masyarakat akan melalui proses sosialisasi dimana proses ini akan berlangsung secara terus-menerus selama hidupnya.
1. Definisi Sosialisasi
Secara umum, Sosialisasi diartikan sebagai sebuah proses penanaman atau transfer kebiasaan atau nilai dan aturan dari satu generasi ke generasi lainnya dalam sebuah kelompok atau masyarakat. Ada beberapa ahli yang memberikan definisi sosialisasi antara lain sebagai berikut:
a. Macionis
Sosialisasi merupakan pengalaman sosial sepanjang hidup yg memungkinkan seseorang mengembangkan potensi kemanusiannya & mempelajari pola-pola kebudayaan.
b. Broom & Selznic
Sosialisasi merupakan proses membangun/menanamkan nilai-nilai kelompok pada diri seseorang.
c. Stewart
Sosialisasi merupakan proses memperoleh kepercayaan, sikap, nilai, & kebiasaan dalam kebudayaannya.
d. Horton & Hunt
Sosialisasi merupakan proses dimana seseorang menginternalisasikan norma-norma kelompok tempat ia hidup sehingga berkembang menjadi satu pribadi yang unik.
e. Karel J. Veeger
Sosialisasi adalah suatu proses belajar mengajar.



f. Charlotte Buehler
Sosialisasi adalah proses yang membantu individu untuk belajar dan menyesuaikan diri tentang bagaimana cara hidup dan cara berpikir kelompoknya agar dapat berperan dan berfugsi dalam kelompoknya.
g. Soerjono Soekanto
Soalisasi adalah sutatu proses yang menempatkan anggota masyarakat yang baru mempelajari norma-norma dan nilai-nilai masyarakat di tempat dia menjadi anggota.
h. Bruce J.Cohen
Sosialisasi adalah proses manusia mempelajari tata cara kehidupan dalam masyarakatnya untuk memperoleh kepribadian dan membangun kapasitas untuk berfungsi, baik sebagai individu maupun sebagai anggota kelompok.
i. Robert M.Z. Lawang
Sosialisasi adalah proses mempelajari norma, nilai, peran, dan semua persyaratan lainnya yang diperlukan untuk memungkinkan partisipasi yang efektif dalam kehidupan sosial.
j. Paul B. Horton
Sosialisasi adalah suatu proses dimana seseorang menghayati serta memahami norma-norma dalam masyarakat tempat tinggalnya sehingga akan membentuk kepribadiannya.
k. WrightWright
Sosialisasi sebagai proses ketika individu mendapatkan kebudayaan kelompoknya dan menginternalisasikan (sampai tingkat tertentu) norma-norma sosialnya, sehingga membimbing orang itu untuk memperhitungkan harapan-harapan orang lain.
l. Prof. dr. Nasution
Sosialisasi adalah proses membimbing individu kedalam dunia social.
m. Wiraatmaja
Sosialisasi adalah suatu proses yang dimulai sejak seseorang itu dilahirkan untuk dapat mengetahui dan meperoleh sikap, pengertian, gagasan dan pola tingkah laku yang disetujui oleh masyarakat.
n. Levin dan L. Spates
Sosialisasi adalah proses dimana kebudayaan diteruskan dan diinternalisasikan oleh kepribadian individu.
2. Jenis-Jenis Sosialisasi
Sosialisasi dapat dilakukan sejak dimulai dari lingkungan yang paling dekat hingga berkembang ke lingkungan social yang lebih luas. Tahapan proses sosialisasi tersebut dapat dikelompokkan ke dalam dua jenis antara lain sebagai berikut:
a. Sosialisasi Primer
Sosialisasi primer merupakan sosialisasi pertama yang dijalani individu semasa kecil sampai ia menjadi anggota masyarakat. Sosialisasi primer berlangsung mulai balita, anak-anak, dalam teman sepermainan dan memasuki masa sekolah. Dalam tahap tersebut, peran orang-orang terdekat dengan anak menjadi sangat penting sebab seorang anak melakukan pola interaksi secara terbatas. Corak kepribadian anak akan sangat ditentukan oleh corak kepribadian dan interaksi yang terjadi antara anak dan anggota keluarga terdekat, teman-temannya dan sekolah. Dengan demikian, sosialisasi primer mengacu bukan saja pada masa awal anak mulai menjalani sosialisasi, tetapi lebih dari itu. Alasannya, apapun yang diserap anak dimasa tersebut akan menjadi ciri mendasar kepribadian anak setelah dewasa.
b. Sosialisasi Sekunder
Sosialisasi ini merupakan kelanjutan dari sosialisasi primer. Sosialisasi ini diawali dengan istilah “desosialisasi” dan “resosialisasi”. Dalam proses desosialisasi, seseorang mengalami pencabutan identitas diri yang lama. Adapun dalam resosialisasi, seseorang diberi suatu identitas diri yang baru. Menurut Goffman(1961), kedua proses tersebut biasanya berlangsung dalam institusi total, yaitu tempat tinggal dan tempat bekerja. Institusi total tersebut contohnya lembaga pemasyarakatan, rumas sakit jiwa atau lembaga pendidikan militer.

3. Media Sosialisasi
Sebagai suatu proses, sosialisasi tentunya memerlukan media. Media sosialisasi merupakan tempat individu belajar mengenal dan memahami berbagai macam nilai, norma, pola-pola, perilaku sehingga individu tersebut mengenal dunia sosialnya. Jenis-jenis media sosialisasi meliputi:
a. Keluarga
Keluarga merupakan lingkungan pertama tempat anak belajar berbagai pengetahuan, nilai, norma dan sebagainya, sehingga keluarga akan membentuk kepribadian dari anak tersebut. Kepribadian dari seorang anak sangat dipengaruhi oleh bagaimana cara dan corak orang tua memberikan pendidikan dan bimbingannya.
b. Teman Bermain
Teman bermain tersebut merupakan tempat sosialisasi yang sangatt berpengaruh bagi anak setelah keluarga. Di sini anak mulai belajar berbagai nilai, norma dan kemampuan-kemampuan baru yang mungkin berbeda degan hal yang sudah diperolehnya dalam lingkunga keluarga. Seringkali jika anak bermain dengan teman sebayanya, akan terjadi konflik diantara mereka. Untuk menghindarinya, mereka berusaha menyesuaikan diri dengan kepentingan teman-temannya sekaligus menyesuaikan diri dengan nilai dan norma yang berlaku dalam lingkungan teman bermain tersebut.
c. Sekolah
Sekolah merupakan tempat anak bersosialisasi tentang hal-hal baru yang sebelumnya mungkin tidak ia dapatkan dalam keluarga atau teman bermain. Aspek lain yang juga dipelajari adalah aturan-aturan mengenai kemandirian, prestasi, universalisme dan kekhasan.

d. Media Massa
Media massa dapat berbentuk media cetak dan media elektronik. Media tersebut merupakan alat komunikasi yang dapat menjangkau masyarakat luas. Media ini berfungsi sebagai media sosialisasi yang berpengaruh terhadap perilaku masyarakat.
e. Lingkungan Kerja
Di lingkungan kerja, seseorang akan berinteraksi dengan teman kerja, pimpinan dan yang lain. Dalam proses interaksi akan terjadi proses saling memengaruhi kepribadian seseorang sesuai dengan kepribadian yang baik dan sesuai dengan lingkungannya.

4. Tahap-Tahap Sosialisasi
Tahap-tahap sosialisasi menurut George Herbert Mead ialah:
a. Tahap Persiapan
Anak mulai melakukan kegiatan meniru walau tidak sempurna.
b. Tahap Meniru
Anak mulai belajar mengambil peranan orang-orang yang berada di sekitarnya, seperti menirukan peran seorang polisi, dokter, dan lain-lain.
c. Tahap Siap Bertindak
Pada tahap ini, peranan langsung dimainkan sendiri dan dilakukan dengan kesadaran. Masa peniruan sudah mulai berkurang.
d. Tahap Penerimaan Norma Kolektif
Pada tahap penerimaan ini, seorang manusia sudah disebut sebagai orang dewasa. Penempatan dirinya pada masyarakat sudah semakin luas. Sikap toleransi, kerjasama dan kesadaran akan peraturan dengan masyarakat yang lebih luas sudah semakin mantap.
5. Tujuan Pokok Sosialisasi
Pada dasarnya, sosialisasi bertujuan memberikan keterampilan kepada individu untuk siap hidup bersama orang lain dalam masyarakat. Proses sosialisasi ini mempunyai beberapa tujuan antara lain sebagai berikut :
a. Memberikan  ilmu pengetahuan kepada individu yang dibutuhkan bagi kehidupannya kelak di masyarakat.
b. Mendorong individu untuk mampu berkomunikasi secara efektif dan mengembangkan kemampuannya.
c. Mendorong individu untuk mampu mengendalikan fungsi-fungsi organic yang dipelajari melalui latihan-latihan mawas diri yang tepat.
d. Mengarahkan individu untuk bertingkah laku selaras dengan norma atau tata nilai dan kepercayaan pokok yang ada pada lembaga atau kelompok pada khususnya dan masyarakat pada umumnya.
6. Proses-Proses Dalam Sosialisasi
a. Proses Internalisasi
Proses Internalisasi merupakan proses panjang berlangsung seumur hidup sejak manusia lahir sampai meninggal dunia, dimana ia belajar membentuk kepribadian melalui perasaan, nafsu-nafsu, dan emosi yang diperlukan sepanjang hidupnya.
b. Proses Sosialisasi
Proses sosialisasi adalah proses seorang individu mendapatkan pembentukan sikap untuk berperilaku sesuai dengan perilaku kelompoknya.
c. Proses Inkulturasi
Proses ini merupakan proses pembudayaan seorang individu mempelajari dan menyesuaikan alam pikiran serta sikapnya dengan adat istiadat, system norma dan peraturan-peraturann yang hidup dalam kebudayaannya.
7. Pelaksanaan Sosialisasi
Pelaksanaan ini digolongkan menjadi tiga kategori yaitu:
a. Metode Ganjaran dan Hukuman
b. Metode Dictating Teaching
c. Metode Pemberian Contoh
Dalam lingkungan keluarga, dikenakan dua macam pola sosialisasi yaitu:
a. Sosialisasi Represif, yaitu sosialisasi yang mengutamakan ketaatan anak kepada orang tua.
b. Sosialisasi Partisipasi, yaitu sosialisasi yang mengutamakan adanya partisipasi dari anak. Tekanannya adalah memberikan apa yang diminta anak, apabila anak berperilaku baik.
8. Faktor-Faktor Penghambat Sosialisasi
a. Kemampuan berbahasa
Kemampuan berbahasa dalam sosiolisasi sangatlah penting, terutama kemampuan berbicara karena dengan mampu mengerti apa yang ingin disampaikan. Sehingga seseorang akan dengan mudah menyesuaikan diri dengan lingkungannya.

b. Kepandaian bergaul
Orang yang pandai bergaul dan bisa menempatkan dirinya akan mudah menjalankan proses sosialisasi. Sebaliknya, orang yang sulit berkomunikasi, bersikap kaku, kurang beretika akan cenderung menghambat sosialisasi. Hal ini dapat terjadi karena beberapa faktor, seperti : perbedaan golongan, status, pendidikan, serta sosial ekonomi.

c. Kehidupan masyarakat yang terisolir
Masyarakat yang terisolir biasanya hidup tersendiri dari masyarakat lainnya. Cenderung menutup diri dari masyarakat luar, sehingga mereka sulit untuk bersosialisasi. Mereka hanya bersosialisasi dengan masyarakat yang berada dalam satu perkampungan. Sehingga masyarakat itu tidak mengalami perkembangan yang berarti, baik dari segi pakaian, cara berpikir maupun tingkah laku.

d. Kesulitas dalam melakukan komunikasi
Dalam berkomunikasi terkadang kita mengalami kesulitan. Beberapa faktor yang menyebabkan kesulitan komunikasi, yaitu :
1. Kurangnya informasi atau pengetahuan.
2. Tidak bisa menjelaskan mana yang paling penting diantara sejumlah hal
     yang dikomunikasikan.
3. Tidak menyimak.
4. Tidak memahami kebutuhan orang lain.
5. Kehilangan kesabaran, membiarkan komunikasi menjadi perdebatan.
6. Suasana hati yang buruk.

e. Hambatan alam

Seseorang dengan mudah melakukan sosialisasi dengan masyarakat luar, apabila tidak ada hambatan alam yang terjadi. Hambatan alam ini berupa bencana alam. Contohnya pasca gempa, masyarakat padang sulit berkomunikasi dengan masyarakat Jakarta, sehingga masyarakat padang yang berada di Jakarta tidak dapat berkomunikasi dengan keluarganya di padang.

9. Peranan Nilai dan Norma Dalam Proses Sosialisasi
Keberadaan nilai social dan norma social memiliki fungsi yang sangat berperan dalam proses sosialisasi. Adapun fungsi-fungsi yang dimilikinya antara lain:
a. Sebagai alat motivasi
b. Sebagai sarana untuk menetapkan harga social
c. Sebagai alat solidaritas
d. Sebagai benteng perlindungan
B. FAKTOR-FAKTOR PEMBENTUK KEPRIBADIAN
Masing-masing orang memiliki kepribadian yang berbeda. Hal tersebut dipengaruhi oleh beberapa factor, antara lain sebagai berikut:
a. Faktor keturunan
Faktor keturunan (biologis) berpengaruh langsung dalam pembentukan kepribadian seseorang. Beberapa factor biologis yang penting seperti system syaraf, watak, seksual dan kelainan biologis, seperti penyakit-penyakit tertentu.
b. Faktor lingkungan fisik (geografis)
Meliputi iklim dan bentuk muka bumi atau topografi setempat, serta sumber-sumber alam, Faktor lingkungan fisik (geografis) ini mempengaruhi lahirnya budaya yang berbeda pada masing-masing masyarakat.
c. Faktor lingkungan social
Lingkungan masyarakat yang beraneka ragam. Suatu warna yang harus ditegaskan dapat saja dianggap tidak perlu oleh anggota masyarakat lainnya.
d. Faktor kebudayaan yang berbeda-beda
Perbedaan kebudayaan dalam setiap masyarakat dapat mempengaruhi kepribadian seseorang misalnya kebudayaan di daerah pantai, pegunungang, kebudayaan petani, kebudayaan kota.
e. Kebudayaan dan Pengaruhnya terhadap kepribadian
Ciri-ciri dan unsur-unsur kepribadian seseorang individu dewasa sebenarnya sudah tertanam ke dalam jiwa seseorang anak sejak awal yaitu pada masa kanak-kanak melalui proses sosialisasi.
1. Pengertian Kepribadian
Konsep kepribadian merupakan konsep yang luas, tetapi secara sederhana istilah kepribadian mencaku karakteristik perilaku individu.

Ada beberapa ahli yang mengemukakan pendapatnya antara lain sebagai berikut:
a. Koentjaraningrat
Kepribadian adalah susuan unsur-unsur akal dan jiwa yang menentukan perbedaan tingkah laku tiap manusia.
b. Allport
Berpendapat bahwa kepribadian adalah organisasi dinamis dari system psikofisis dalam diri individu, yang menentukan keunikan penyesuaian diri terhadap lingkungan.
c. Roucek dan Warren
Menjelaskan bahwa kepribadian adalah organisasi factor-faktor biologis, psikologis, dan sosiologi yang mendasari perilaku individu.
d. Yinger
Kepribadian adalah keseluruhan perilaku seseorang dengan system kecenderungan tertentu yang berinteraksi dengan serangkaian situasi atau perpaduan yang utuh dari sikap, sifat, pola pikir, emosi dan nilai-nilai yang memengaruhi seseorang agar berbuat sesuai dengan norma yang diharapkan.
e. M.A.W. Brower
Kepribadian adalah corak tingkah laku social yang meliputi corak kekuatan, dorongan, keinginan, opini, dan sikap-sikap seseorang.
f. Theodore R. Newcombe
Kepribadian adalah organisasi sikap-sikap(predispositions) yang dimiliki seseorang sebagai latar belakang terhadap perilaku.
g. Cuber
Kepribadian adalah gabungan keseluruhan dari sifat-sifat yang tampak dan dapat dilihat oleh seseorang.
h. Robert Sutherland(dkk)
kepribadian merupakan abstraksi individu dan kelakuannya sebagaimana halnya dengan masyarakat dan kebudayaan. Dengan demikian kepribadian digambarkan sebagai hubungan saling mempengaruhi antara tiga aspek tersebut.
2. Faktor-faktor kepribadian
a. Warisan biologis
Manusia terlahir ada yang sempurna secara biologis dan ada yang mempunyai kekurangan biologis.Seseorang yang terlahir secara sempura akan mempunyai sikap penuh percaya diri dan yang kekurangan biologis akan merasa rendah diri.
b. Lingkungan Fisik
Faktor lingkungan fisik yang mempengaruhi kepribadian seseorang adalah kondisi fisik tempat tinggal mereka, antara lain kondisi topografi,iklim,dan sumber daya alam.
c. Kebudayaan khusus
kepribadian  seseorang yang dipengaruhi oleh kebudayaan khusus dapat dilihat dari kehidupan masyarakat desa dan kota.
d. Pengalaman Kelompok
Kelompok manusia pertama yang memengaruhi kepribadian anak adalah keluarga, tetangga, teman sepermainan dan sekolah.
3. Unsur-Unsur Kepribadian
Adapun unsur-unsur pembentuk kepribadian antara lain:
a. Pengetahuan
Pengetahuan berupa kemampuan membentuk konsep dan fantasi untuk mengembangkan cita-cita, gagasan, ilmu pengetahuan, dan karya seni.
b. Perasaan
Perasaan, yaitu suatu keadaan dalam kesadaran manusia karena pengaruh pengetahuannya dinilai sebagai keadaan positif ( menyenangkan ) dan negatif ( tidak menyenangkan ).
c. Dorongan Naluri
Dorongan naluri adalah keinginan yang ada pada diri seseorang bersumber dari panca indra sebagai aksi yang kemudian dicerna dan diwujudkan dalam bentuk reaksi. Setiap dorongna naluri sebagai perwujudan dari keinginan manusia untuk menanggapi rangsangan tersebut. Sedikitnya ada tiga dorongan naluri dalam diri manusia yaitu sebagai berikut:
1. Dorongan untuk mempertahankan hidup.
2. Dorongan seksual.
3. Dorongan untuk mencari makan.
4. Dorongan untuk bergaul dan berinteraksi dengan sesame manusia.
5. Dorongan untuk meniru tingkah laku sesamanya.
6. Dorongan untuk berbakti.
7. Dorongan akan keindahan bentuk, warna, suara dan gerak.


C. HUBUNGAN PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN DENGAN KEBUDAYAAN
Kepribadian ada yang selaras dan tidak selaras dengan lingkungan alam maupun dengan lingkungan social. Keselarasan hubungan antara manusia dengan lingkungan alamnya dapat diketahui dari kedudukan alam sebagai tempat hidup dan yang member hidup manusia. Ada tujuh pokok makna lingkungan alam bagi manusia, yaitu sebagai berikut:
a. Manusia memiliki ikatan dengan lingkungan alam.
b. Motivasi etis dapat mendasarai kecintaan terhadap alam yang berdasarkan rasa keindahan.
c. Alam menghidupi manusia.
d. Alam merupakan serikat bagi manusia dalam hal mempertahankan diri.
e. Alam menjadi suumber materi genetic.
f. Alam memiliki arti penting bagi pengetahuan dan pendidikan.
g. Alam menjadi sumber kesehatan, rekreasi serta kesenian.

 Kepribadian yang tidak selaras dengan lingkungan social mewujudkan pola perilaku yang menyimpang yang membuat keresahan masyarakat, misalnya kenakalan remaja, penyalahgunaan narkoba dan yang semuanya yang merupakan penyakit masyarakat.

















Gambar-gambar tentang proses sosialisasi:











Ket: Sosialisasi tentang gas elpiji terhadap masyarakat.











Ket: sosialisasi pangan bagi masyarakat.


Ket: sosialisasi tentang pengamanan objek wisata di Gagela dan Mamuya.

Ket : media sosialisasi teman sebaya.



Ket : tahap meniru dalam sosialisasi

Ket : media sosialisasi keluarga.

Ket : media sosialisasi teman sepermainan.

Ket : media sosialisasi lingkungan kerja.


paku.jpgTUMBUHAN PAKU (PTERYDOPHYTA)
Tumbuhan paku merupakan tumbuhan berkormus dan berpembuluh yang paling sederhana. Terdapat lapisan pelindung sel (jaket steril) di sekeliling organ reproduksi, sistem transpor internal, hidup di tempat yang lembap. Akar serabut berupa rizoma, ujung akar dilindungi kaliptra. Sel-sel akar membentuk epidermis, korteks, dan silinder pusat (terdapat xilem dan fleom).
            Batang tumbuhan paku tidak tampak karena terdapat di dalam tanah berupa rimpang, sangat pendek, ada juga yang dapat mencapai 5 meter seperti pada paku pohon atau paku tiang. Daun ketika masih muda melingkar dan menggulung. Beradasarkan bentuk dan ukurandan susunannya daun tumbuhan paku dibedakan menjadi mikrofil dan makrofil. Mikrofil bentuk kecil atau bersisik, tidak bertangkai, tidak bertulang daun, belum memperlihatkan diferensiasi sel. Makrofil daun besar, bertangkai, bertulang daun, bercabang-cabang, sel telah terdiferensiasi. Berdasarkan fungsinya daun tumbuhan paku dibedakan menjadi tropofil dan sporofil. Tropofil merupakan daun yang khusus untuk asimilasi atau fotosintesis. Sporofil berfungsi untuk menghasilkan spora.
            Spora tumbuhan paku dibentuk dalam kotak spora (sporangium). Kumpulan sporangium disebut sorus. Sorus muda sering dilindungi oleh selaput yang disebut indusium. Berdasarkan spora yang dihasilkan dikenal 3 jenis tumbuhan paku, yaitu:
1.     Gambar-7.24-Skema-daur-hidup-tumbuhan-paku-homospora.jpgPaku Homosfora >> menghasilkan satu jenis spora saja. Dari hasil pengamatan bahwa ternyata tumbuhan ini ada yang mempunyai spora berumah satu dan berukuran sama besar yang dinaman paku homosfora/isosfora. Contoh jenis paku ini adalah suplir (Adiantum Cuneatum) dan paku kawat (Lycopodium Clavatum).
Gambar. Skema daur hidup paku homosfora
2.      Gambar-7.25-Skema-daur-hidup-tumbuhan-paku-heterospora.jpgPaku Heterospor >> menghasilkan dua jenis spora yaitu : Mikrospora (jantan) merupakan spora yang kecil  dan Makrospora (betina) merupakan spora yang berukuran besar mengandung banyak makanan cadangan. Contoh paku Heterosfora yaitu :  paku rane (Selaginella wildenowii) dan semanggi (Marsilea       acrenata).                                                        Gambar. Skema daur hidup paku heterosfora

3.      Paku Peralihan >> menghasilkan spora yang bentuk dan ukurannya sama tetapi berbeda jenis kelaminnya. Paku ini dianggap sebagai bentuk peralihan antara paku homosfora dan heterosfora, misalnya paku ekor kuda (Equisetum debile/paku ekor kuda).
Gambar-7.26-Skema-daur-hidup-tumbuhan-paku-peralihan1.jpgGambar. Skema daur hidup paku peralihan
Tumbuhan paku bereproduksi secara aseksual (vegetatif) dengan stolon yang menghasilkan gemma (tunas). Gemma adalah anakan pada tulang daun atau kaki daun yang mengandung spora. Reproduksi seksual (generatif) melalui pembentukan sel kelamin jantan/spermatozoid (gametangium jantan/anteridium) dan sel kelamin betina/ovum (gametangium betina/arkegonium). Seperti pada lumut tumbuhan paku juga mengalami pergiliran keturunan/metagenesis. Metagenesis tersebut dibedakan antara paku homospora dan heterospora.
Tumbuhan paku dibedakan menjadi empat kelompok yaitu  :
1.      Psilotophyta mempunyai dua genera (ex Psilotum sp). Psilotum sp tersebar luas di daerah tropik dan subtropik, mempunyai ranting dikotom, tidak memiliki akar dan daun, pengganti akar berupa rizoma diselubungi rambut-rambut yang dikenal rizoid.
2.      Lycophyta contohnya Lycopodium sp dan Selaginella sp. Lycopodium sp sporanya dalam sporofit daun khusus untuk reproduksi dan dapat bertahan dalam tanah selama 9 tahun, dapat menghasilkan spora tunggal yang berkembang menjadi gametofit biseksual (memiliki baik organ jantan dan betina), jenis homospora. Selaginella sp merupakan tanaman heterospora, menghasilkan dua jenis spora (megaspora/gamet betina dan mikrospora/gamet jantan).
3.      Equisetophyta  sering disebut paku ekor kuda, bersifat homospora, mempunyai akar; batang; daun sejati, batangnya keras karena dinding sel mengandung silika. Contohnya Equisetum debile (paku ekor kuda).
4.      Pterophyta. Umumnya tumbuh di darat pada daerah tropis dan subtropics. Daunnya besar, daun muda menggulung, sporangium terdapat pada sporofil Contohnya: Adiantum cuncatum (paku suplir untuk hiasan), Marsilea crenata (semanggi untuk sayuran), Asplenium nidus (paku sarang burung), Pletycerium bifurcatum (paku tanduk rusa)
Manfaat Tumbuhan Paku
Dalam kehidupan sehari-hari, tumbuhan paku juga berperan dalam kehidupan, antara lain :
a.       Sebagai tanaman hias, misalnya Adiantum Cuneatum (suplir), Asplenium nidus (paku sarang burung) dan Platycerium biforme (paku simbar menjangan).
b.       Sebagai tanaman obat, misalnya rrimpang dari Aspidium Filixmas (Dryopteris) yang mampu mengobati cacingan.
c.       Sebagai bingkai dalam karangan bunga.
d.       Sebagai pupuk hijau.
e.       Sebagai sayuran, contohnya adalah Marsilea Crenata (semanggi).
SUPLIR (Adiantum Cuneatum)
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEglbykkv4gz4I4E5o0HbkbJwRXCTFjuYnZHaJWgl387PqIofXgZC3vQRN-k76gosZHH1mRW9OMCxaKAkJSLYIiqPHdWqKWgHMbE9s4tXjR0YXLgmmL2BRt3LPkC6Q2qrhQzbPnZ2rOEojc/s400/suplir+adiantum.jpgTumbuhan suplir merupakan tumbuh-tumbuhan yang berkembang biak dengan spora. Tumbuhan Suplir dimasukkan dalam golongan tumbuhan paku-pakuan (Pteridophyta). Tumbuhan ini masuk kedalam kelaompok Pterudophyta karena sudah dapat dibedakan antara batang, daun, dan akar. Pada umumnya hidup di atas tanah dengan cara bergerombol dan mempunyai akar serabut yang ujung akarnya dilindungi kaliptra. Kebanyakan hidup di tempat-tempat yang terlindung (sahdefern). Paku tanah atau suplir telah memiliki organ tubuh yang sesungguhnya seperti akar, batang dan daun.
·         Daun
Daun pada tumbuhan paku suplir beraneka ragam.
Berdasarkan fungsi daun pada tumbuhan paku suplir ini ada dua macam jenis daun:
1.      Daun tropophyl  daun untuk fotosintesis saja / Daun steril )
2.      Daun sporophyl (daun penghasil spora/ daun fertil ).
Berdasarkan ukurannya tumbuhan paku suplir ada dua macam jenis daun
1.      Daun Makrophyl
2.      Daun Mikrophyl

·         https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgZuvlQw3xq1eb8l2BkeOh8H_FuGUuZl1kwFyU0fSguKUTXyxe-xzktl1znFJ2ITdkwXrKqr2uYoj5OXVrRF2THmv9D37p8qmQ6DD7XJMD-8ME4wyw8xaYYTk7PVW__c6Y45YF6kVcW580/s400/AKAR+SUPLIR.jpgAKAR
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj1Obdh6GX0P3S2_7h7gFzxSh8dYpmne13bxzaWfZPgJIZ0YzoLuT-7ZLwPcrZ4Eo27XP22xZ5vzuxf5w9DiuTZXRIFFbxPgHs1OOknCKVYgC3pameiRQJ-9TAGiSnKziMQusxFBZaNVjg/s400/daunsuplir3700udah81343yf9+1.jpg            Akar dari tumbuhan ini merupakan rimpang tegak, yang akar sejatinya semakin menaik atau memanjat. Akar berupa rhizome beruas pendek yang muncul akar-akar berupa serabut.Pada ujung akar dilindungi oleh kaliptra atau tudung akar. Di  belakang kaliptra terdapat titik tumbuh berupa sebuah sel yang berbentuk bidang empat, yang kearah luar membentuk sel-sel kaliptra, sedangkan jika menuju kearah dalam membentuk sel-sel akar.
·         BATANG
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh3CJ8nw5y6s6aLJUwUuEEBfVztant3PMfU5Ips2furwJFLZGFKBNYqkCc6tlgA1Az61WDFuVvdUYXv5QjA_M7YsPlF1wy5YNnM4hTO_RX9xoMXUNrjwV6QzlJVcApK9675qbPZat_oBok/s400/BATANG+SUPKIR.jpgBatang tanaman suplir hitam mengkilat berduri tegak atau semi tegak dan dijumpai sisik-sisik yang lunak atau keras. Batang bercabang-cabang dan berupa tongkat (rhizome) yang terdapat banyak daun dengan tingginya sekitar 0,25-1,3 m. Susunan anatomi batang terdiri dari epidermis, korteks dan stele. Pada ujung batang terdapat jaringan meristematik yang membentuk akar dan batang.
Dalam penampang melintang batang tampak bagian-bagian:
Epidermis : terdapat jaringan penguat.
Korteks : banyak mengandung ruang antar sel.
Silinder pusat : terdiri atas xylem dan floem yang membentuk berkas pengangkut yang konsentris.
Spora terbentuk di dalam kotak spora atau sporangium sebagai alat reproduksinya yang terkumpul dalam sorus.Sorus yang bentuknya bermacam-macam dan dilindungi selaput yang disebut insidium yang terletak pada tepi daun yang terlipat ke bawah dan mempunyai annulus sebagai mekanisme pengeluaran spora.Sorus yang masih muda terlindung oleh selaput indusium. Paku suplir mempunyai sorus bangun ginjal, jorong atau bangun garis, terletak pada tepi daun yang terlipat ke bawah berfungsi sebagai indisium.

·         METAGENESIS
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhGR5195s80A3-ZrQGCYRw_sQKbFNlwjnvj_PuFBEk99k4fTc5K1y1beA29OkhV9JOx6zJQBAptMKqrN34hDA_LodVbatspN4l2wWWYjOVC7nNHDqgLRcVSYNZovGtwAfPiIuJJWJ8BHio/s400/pteridophyte-life-cycle.gifSiklus hidup tanaman suplir dimulai dari tanaman yang sudah dewasa yaitu ditandai dengan jatuhnya spora yang telah matang atau melompat ke luar dari kotak spora. Apabila spora tersebut jatuh di tempat yang cocok (tanah yang subur), maka spora itu akan tumbuh menjadi suatu badan/lembaran hijau yang disebut prothallium (prothallus). Prothallus ini biasanya berklorofil, sehingga bisa berasimilasi.
Sedang untuk mengambil makanannya dari dalam tanah prothallus ini akan menggunakan rhizoidnya. Pada prothallus ini akan terbentuk gametangium yakni berupa antheridia yang menghasilkan spermatozoid dan archogenium menghasilkan sel telur. Selanjutnya dengan perantaraan medium air yang ada disekitar prothallus, spermatozoid akan bergerak menuju archogonium. Pertemuan dua sel kelamin ini akan menghasilkan zigot. Kemudian zigot ini akan terus berkembang membelah diri dan akhirnya terbentuklah sporophit muda.Sporophit muda inilah yang akan tumbuh terus menjadi  tumbuhan paku yang kemudian akan menghasilkan spora kembali.

Semanggi.pngSEMANGGI ( Hydrocotyle sibthorpiodes ).
Semanggi adalah sekelompok paku air (Salviniales) dari marga Marsilea) yang di Indonesia mudah ditemukan di pematang sawah atau tepi saluran irigasi. Morfologi tumbuhan marga ini khas, karena bentuk entalnya yang menyerupai payung yang tersusun dari empat anak daun yang berhadapan. Akibat bentuk daunnya ini, nama "semanggi" dipakai untuk beberapa jenis tumbuhan dikotil yang bersusunan daun serupa, seperti klover. Semua anggotanya heterospor: memiliki dua tipe spora yang berbeda kelamin. Daun tumbuhan ini (biasanya M. crenata) biasa dijadikan bahan makanan yang dikenal sebagai pecel semanggi, khas dari daerah Surabaya. Organ penyimpan spora (disebut sporokarp) M. drummondii juga dimanfaatkan oleh penduduk asli Australia (aborigin) sebagai bahan makanan.
               Semanggi M. crenata diketahui mengandung fitoestrogen (estrogen tumbuhan) yang berpotensi mencegah osteoporesis.Tu mbuhan ini juga berpotensi sebagai tumbuhan  bioremediasi, karena mampu menyerap logam berat Cd dan Pb. Kemampuan ini perlu diwaspadai dalam penggunaan daun semanggi sebagai bahan makanan, terutama bila daunnya diambil dari lahan tercemar logam berat. Habitat: Tumbuh pada tempat yang terkena sinar matahari atau agak rindang pada dataran rendah hingga ketinggian 3000 m dpl. Bagian tanaman yang digunakan: Seluruh bagian tumbuhan. Kandungan kimia: Minyak atsiri; Saponin; Zat samak. Tumbuhan ini dapat digunakan sebagai obat pengecilan hati dengan busung (Liver cirrhosis dan ascites), batu empedu, infeksi saluran kencing, batuk dan sesak nafas, sariawan, radang tenggorok, infeksi amandel, infeksi telinga tengah. Sekitar 35 spesies, diantaranya adalah  M. crenata, M. quadrifolia, M. drummondli, M. macrocarpa, M. exarata.
Semanggi atau paku bernama ilmiah Marsilea crenata Presl adalah tanaman yang termasuk kedalam famili Marsiliaceae. Deskripsi menurut buku flora adalah tumbuhan dengan daun berdiri sendiri atau dalam berkas, menjari berbilang 4, tangkai daun panjang dan tegak, panjang 2-30 cm, anak daun menyilang, berhadapan, berbentuk baji bulat telur, gundul atau hampir gundul, dengan panjang 3-22 cm dan lebar 2-18 cm, urat daun rapat berbentuk kipas, pada air yang tidak dalam muncul diatas air. Biasanya di temukan di sawah, selokan dan genangan air dangkal.
Tanaman semanggi ini terkadang di konsumsi oleh sebagian orang sebagai lalapan. Bagi mahasiswa pengikut mata kuliah Botani Tumbuhan Rendah sering kali di gunakan sebagai salah satu sampel praktikum untuk topik Tumbuhan Paku.


PAKIS
·         Pakis Perak (Pityrogrammacalomelanos L.)
Dalam bahas Indonesia di kenal dengan paku perak, termasuk Family Pterydaceae. Ciri dari tumbuhan paku ini adalah rumpunnya kecil tetapi mempunyai ental yang banyak, panjang entalnya 50-100 cm. tangkai entalnya hitam, bersisik pada pangkalnya dan bagian yang tidak bersisik mengkilat. Ental tersebut menyirip ganda dua, letaknya berseling-seling, anak daun yang terletak di bagian pangkal adalah tunggal, sedangkan yang di bagian tengah dan ujungnya menyirip, yang paling ujung berlekuk dan bisa mencapai ukuran panjang 17 cm dan lebar 4-5 cm. melancip pada bagian ujungnya sporanya menyebar di baeah permukaan daun.
Mempunyai rimpang yang pendek dan tegak pada rimpang tersebut terdapat sisik yang berwarna coklat, secara ekologis paku ini sering di temukan tumbuhdi daerah-daerah terbuka, pada tempat yang berbatu di lereng-lereng bukit dan pada bekas-bekas tembok tua serta sering di temuka di tepi-tepi sungai yang terbuka maupun yang agak terlindung. Spora pada pakis perak ini terletak pada bagian bawah dari daun dan menyebar. Mempunyai rimpang yang pendek dan tegak, pada rimpang tersebut terdapat sisik yang berwarna coklat .
Perkembang biakan tumbuhan paku: Spora adalah struktur pembiakan halus yang dihasilkan oleh paku - pakis. Spora adalah struktur reproduksi dihasilkan oleh lonjakan lembut – pakis. Dinding sporangium terdiri daripada satu atau beberapa lapis sel, kecuali pada bagian tepi adalah suatu lapisan sel berdinding tebal yang mengelilingi beberapa kapsul yang disebut anulus. Bahagian Hujung pada lingkaran Terdapat satu kumpulan sel yang dikenali yang Pipih Sebagai stomium. Dalam sebagian Hujung ada satu set lingkaran sel pipih yang dikenali sebagai stomium. Apabila sporangium masak sel stomium akan pecah dan membebaskan spora yang Terdapat didalamnya. Ketika stomium sporangium masak sel akan pecah dan melepaskan spora yang terkandung di dalamnya.  Sorus Merupakan satu untaian (nama khasnya spika) seperti yang ditemui pada Ophioglossum, atau berbentuk garis panjang seperti pada genus Pteris atau yang bulat seperti genus Phymatodes. Kedudukan dan susunan sorus amat penting kerana ia bakal menentukan genus dan spesis paku - pakis. Posisi dan struktur sorus amat penting kerana ia akan menentukan genus dan spesis paku - pakis. Indusium adalah lapisan pelindung untuk melindungi sporangium terutama yang masih muda.  Ada sorus yang tidak dilindungi oleh indusium yang dikenali sebagai sorus yang telanjang.
PEMBENTUKAN SPORA DAUN PAKIS
            Terdapat dua jenis daun paku - pakis, yang pertama dinamakan Sebagai mikrofil yakni daun daun yang berbentuk sisik dengan ukuran yang sangat kecil umunnya kurang daripada 1 cm panjangnya. Ada dua jenis daun paku - pakis, yang pertama bernama mikrofil daun-daun yang berbentuk sisik dengan ukuran yang sangat kecil umunnya kurang dari 1 cm panjangnya. Jenis daun mikrofil ditemukan pada paku - pakis seperti pada genus Psilotum, Lycopodium, Selaginella dan Paku ekor kuda. Jenis daun Mikrofil ditemukan pada paku - pakis seperti genus Psilotum, Lycopodium, Selaginella dan Paku ekor kuda. Khusus pada Psilotum dan Pengurangan Equisetum daunnya mengalami dari segi bentuk dan fungsi Sehingga bentuknya menjadi sangat kecil dan tidak Menjalankan fungsi fotosintesis. Khusus pada Equisetum Psilotum dan daun mengalami pengurangan dari segi bentuk dan fungsi sehingga bentuknya menjadi sangat kecil dan tidak menjalankan fungsi fotosintesis Jenis kedua dikenali Sebagai makrofil daun, iaitu daun yang mempunyai ukuran lebih besar daripada mikrofil daun dan mempunyai susunan yang lebih kompleks dengan Pelbagai variasi dan aktif bagi berbagai - bagai fungsi fisiologi seperti pada daun tumbuhan peringkat tinggi.
             Tipe kedua pengakuan sebagai makrofil daun, yaitu daun yang memiliki ukuran lebih besar dari daun mikrofil dan memiliki struktur yang lebih kompleks dengan berbagai variasi dan aktif bagi banyak - seperti fungsi fisiologis dalam daun tumbuhan peringkat tinggi. Terdapat ia dalam bentuk tunggal atau kuliah iaitu permukaan daunnya (lamina) tidak terbahagi kepada segmen - segmen yang terpisah malahan dihubungi kepada batang atau melalui Suatu Tangkai rizom sama ada panjang atau pendek. Dia adalah dalam bentuk tunggal atau kuliah yaitu permukaan daun (lamina) dengan segmen tidak terbahagi - sebenarnya segmen yang terpisah untuk batang atau dihubungi melalui rizom sebagai poros panjang atau pendek. Contoh Vittaria, Ophioglossum, Antrophyumi, Kiambang dan lain - lain. Contoh Vittaria, Ophioglossum, Antrophyumi, Kiambang dan lain - lain.
Pakis sarang burung.jpg
                      Gambar pakis sarang burung




Selasa, 24 Juli 2012


Pada Suatu Hari Nanti
Oleh : Supardi Djoko Damono
Pada suatu hari nanti
Jasadku takkan ada lagi
Tapi dalam bait-bait sajak ini
Kau takkan kurelakan sendiri
                                    Pada suatu hari nanti
                                    Suaraku tak terdengar lagi
                                    Tapi diantara larik-larik sajak ini
                                    Kau akan tetap kusiasati
Pada suatu hari nanti
Impianku pun tak dikenal lagi
Namun di sela-sela huruf sajak ini
Kau takkan letih-letihnya kucari

Jumat, 06 April 2012

Perbedaan Tumbuhan Dikotil dan Monokotil


Perbedaan Tumbuhan Dikotil Dan Monokotil - Secara umum, tumbuhan Dikotil dan Monokotil dapat dibedakan dengan jelas. Adapun perbedaan struktur tubuh tumbuhan Monokotil dan Dikotil, dijelaskan dalam uraian berikut.


Perbedaan Tumbuhan Dikotil Dan Monokotil dilihat dari akarnya :

Tumbuhan Dikotil :
  •  Akar tersusun dalam akar tunggang yang kokoh.
  • Ujung akar tidak diliputi oleh selaput pelindung.
Tumbuhan Monokotil :
  • Akar tersusun dalam akar serabut yang kurang kokoh.
  • Ujung akar lembaga dan pucuk lembaga dilindungi oleh suatu sarung yang masing-masing disebut koleorhiza dan koleoptil.

Perbedaan Tumbuhan Dikotil Dan Monokotil dilihat dari Kambiumnya :

Tumbuhan Dikotil :
  •  Akar dan batang berkambium sehingga dapat mengadakan pertumbuhan membesar dan melebar serta
    meninggi.
Tumbuhan Monokotil :

  • Akar dan batang tidak berkambium sehingga tidak dapat mengadakan pertumbuhan melebar dan membesar yang ada hanyalah pertumbuhan meninggi.

Perbedaan Tumbuhan Dikotil Dan Monokotil dilihat dari Batangnya :

Tumbuhan Dikotil :
  • Batang bercabang-cabang.
Tumbuhan Monokotil :

  • Batang tidak bercabang-cabang.

Perbedaan Tumbuhan Dikotil Dan Monokotil dilihat dari Struktur Daunnya :

Tumbuhan Dikotil :
  • Pertulangan daun menyirip atau menjari.
Tumbuhan Monokotil :

  • Pertulangan daun sejajar atau melengkung.

Perbedaan Tumbuhan Dikotil Dan Monokotil dilihat dari Bijinya :

Tumbuhan Dikotil : 
  •  Biji yang berkecambah berbelah dua dan memperlihatkan dua daun lembaga (biji berkeping dua).
Tumbuhan Monokotil :

  •  Biji yang berkecambah tetap utuh dan tidak membelah (biji berkeping satu).

Perbedaan Tumbuhan Dikotil Dan Monokotil dilihat dari Pembuluh angkutnya :

Tumbuhan Dikotil : 
  • Berkas pembuluh angkut teratur dalam lingkaran/cincin.
Tumbuhan Monokotil :

  • Berkas pembuluh angkut tidak teratur.

Perbedaan Tumbuhan Dikotil Dan Monokotil dilihat dari Bunganya :

Tumbuhan Dikotil : 
  • Jumlah bagian-bagian bunga 4, 5, atau kelipatannya.
Tumbuhan Monokotil :

  • Jumlah bagian-bagian bunga biasanya 3 atau kelipatannya.


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiQ2VLjZvxyF2MFCgJzStriDemhL2atrSe3WY6zf1yvZFbCZM6JYo-hLGfUDZIRWNlTBOuWoETIVNY_5ScZaTZM7uudDp1mnwdz0ZfwtrJF9g59UF0Kk5c7in9JChXLIYotS8e9J1aRQfI/s1600/Ciri+ciri+dan+perbedaan+tumbuhan+dikotil+monokotil.gif
Gambar 1. Ciri-ciri tumbuhan Monokotil dan Dikotil




















1.       Pembuahan ganda.
Terjadi pada tumbuhan berbiji tertutup ( Angiospermae ). Dinamakan pembuahan ganda karena  ada dua inti sperma ( gamet jantan ) yang melebur. Yaitu inti sperma I melebur dengan sel telur membentuk zigot dan inti sperma II melebur dengan inti kandung lembaga sekundermembentuk endosperma ( keping biji ) sebagai cadangan makanan.
Mekanisme pembuahan ganda :
Inti serbuk sari setelah sampai di kepala putik akan membelah menjadi 2 yaitu inti vegetatif daninti generatif yang kemudian membelah menjadi inti sperma I dan inti sperma II, sedang inti vegetatif akhirnya mati.
Di dalam bakal biji, sel nuselus membelah menjadi 4 sel, 3 diantaranya mati sedang  1 sel yang hidup membelah menjadi dua sel. Satu sel menuju kalaza, satu lagi menuju mikrofil, dan masing-masing membelah 2 kali berturut-turut sehingga terbentuk 8 inti.
Di kalaza, 3 sel menempatkan diri pada dinding kalaza disebut antipoda, dan 1 sel menuju ke tengah. Di mikrofil 3 inti menempel dekat mikrofil, yang tengah menjadi sel telur ( ovum ), sedang
Dua di kanan dan kiri disebut sinergid.
yang satu menuju ke tengah bergabung dengan 1 sel yang berasal dari kalaza membentuk sel kandung lembaga sekunder.
2.       Pembuahan tunggal
Pembuahan ini terjadi pada tumbuhan berbiji tertutup ( Gymnospermae ), dikatakan pembuahan tunggal karena hanya ada 1 sel sperma yang membuahi satu sel telur membentuk zigot